Kenaikan Harga Tanah
Mengapa properti mahal? Hal ini tidak terlepas dari harga tanah yang melambung tinggi ketika sudah menjadi kawasan residensial atau komersial.
Saat lahan belum menjadi perumahan, biasanya harga tanah memang masih terjangkau. Setelah ada pembangunan dan pengembangan, harga lahan pun naik.
Identik dengan kesan megah
Emas dipakai sebagai bahan perhiasan maupun objek kekayaan bagi keluarga kerajaan sejak ratusan tahun yang lalu. Hal tersebut membuat emas menjadi salah satu jenis "logam mulia".
Selain itu, emas juga menjadi alat tukar perdagangan yang paling umum pada saat itu. Bahkan, koin-koin emas memiliki cap kepala raja pada zaman kerajaan.Di masa sekarang, emas tetap menjadi komoditas berharga untuk menjaga nilai suatu harta, terlebih saat masa resesi ekonomi yang membuat banyak orang memutuskan untuk mengalihkan sebagian harta kekayaannya ke dalam bentuk emas murni.
Untuk mengatasi masalah ekonomi, pemerintah sering kali membuat kebijakan mencetak lebih banyak uang untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, kebijakan tersebut dapat menyebabkan inflasi yang berdampak pada pengikisan nilai mata uang.
Berbeda dari uang, emas merupakan sumber daya alam yang tidak bisa dicetak dan diproduksi secara massal dalam jumlah yang banyak sekaligus. Proses pengolahan emas juga memakan waktu yang lama serta biaya yang besar.
Apabila terjadi inflasi, maka harga emas pun akan meningkat. Tak heran jika emas menjadi salah satu investasi yang diandalkan apabila terjadi resesi ekonomi.
Sejumlah Alasan Kenapa Harga Rumah Mahal
Mengapa harga rumah di Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat? Tidak dipungkiri kalau kenaikan inflasi memang ikut mendongkrak kenaikan harga properti.
Bagi yang belum tahu, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Badan Pusat Statistik pernah melansir data kalau laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 1,17% pada 2022.
Hal ini berdampak pada kenaikan jumlah penduduk, tentunya juga berimbas pada permintaan pada jumlah hunian yang dibutuhkan.
Presiden Joko Widodo mengeluarkan Program Sejuta Rumah untuk mengatasi pasokan rumah yang masih kurang selama ini.
Saat pasokan memang masih kurang tentunya hal ini ikut berkontribusi terhadap kenaikan harga rumah. Ingat hukum supply and demand (permintaan dan pasokan).
Kehilangan masa depan
Panen musim semi mendatang di Brasil, yang menghasilkan sepertiga kopi dunia, kini "sangat penting", menurut Croce.
"Yang ditunggu-tunggu semua orang adalah kapan hujan akan kembali turun," katanya.
"Jika hujan kembali lebih awal, tanaman akan cukup sehat dan pembungaannya akan bagus."
Namun, jika hujan datang paling lambat pada Oktober, tambahnya, prediksi hasil panen tahun depan akan turun dan tekanan pasar akan terus berlanjut.
Dalam jangka panjang, perubahan iklim menimbulkan tantangan serius bagi industri kopi global.
Sumber gambar, Getty Images
Sebuah studi pada 2022 menyimpulkan, bahkan jika kita mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis, area yang paling cocok untuk menanam kopi dapat menurun hingga 50% pada tahun 2050.
Salah satu langkah untuk mempersiapkan industri kopi di masa depan yang didukung oleh Croce adalah "premi hijau"—pajak kecil yang dikenakan pada kopi.
Hasil pungutan pajak itu lantas diberikan kepada petani untuk berinvestasi dalam praktik pertanian regeneratif, yang membantu melindungi dan mempertahankan kelangsungan lahan pertanian.
Jadi, meskipun durian cukup berpengaruh atas kenaikan harga kopi saat ini, pada akhirnya perubahan iklim yang mempengaruhi keterjangkauan harga kopi di tahun-tahun mendatang.
Kenaikan Harga Material Bangunan dan Lainnya
Laman Kompas.com pernah melansir kalau industri properti terkait dengan 185 sub sektor mulai dari semen, lantai, hingga furnitur.
Bayangkan kalau satu harga bahan material naik, maka hitung saja ongkos pembangunan rumah yang tentu ikut terdongkrak.
Memiliki ketahanan yang luar biasa
Jenis logam lainnya seperti perak dan tembaga akan mengalami korosi dan karat. Maka, seiring berjalannya waktu harga jenis logam tersebut akan mengalami penurunan.
Berbeda dari logam lainnya, emas tidak akan mengalami penurunan kualitas walaupun disimpan bertahun-tahun. Tak heran apabila banyak orang yang menyimpan emas sebagai salah satu harta berharga yang tak lekang dimakan waktu.
Penawaran dan permintaan
Masalah penawaran dan permintaan juga dapat memengaruhi harga kopi, lho. Penawaran dan permintaan kopi, seperti komoditas perdagangan lainnya, rentan terhadap pergerakan pasar yang cukup besar.
Saat tren kopi baru muncul dan digemari, permintaan dapat meningkat dalam waktu yang sangat cepat. Selama pasokan bisa memenuhi permintaan, dampak finansial dari tren ini cenderung tidak diperhatikan.
Tetapi dengan tren ini, sebagian besar kedai kopi umumnya akan membuat secangkir kopi dibanderol dengan harga yang begitu tinggi. Ini merupakan momentum bagus bagi penjual untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Bagaimana menurut kalian, nih? Meski Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, namun beberapa faktor dapat memengaruhi kualitas kopi sehingga para petani perlu melakukan perawatan atau mengeluarkan biaya bisnis lebih banyak.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Berbahaya bagi Kesehatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Para pembeli properti dan investor harus mengetahui sejumlah alasan kenapa harga rumah mahal, harganya naik dari tahun ke tahun.
Bagi kamu yang berencana membeli rumah pertama, mungkin saja kaget kalau mengetahui harga hunian memang mahal.
Coba cek harga rumah di situs properti Rumah123.com, kamu akan menemukan hunian tipe 36/60 dengan banderol Rp500 jutaan.
Mungkin beberapa tahun lalu, harga rumah tipe yang sama masih Rp400 jutaan dan bisa jadi harganya masih terjangkau.
Namun, jangan salah ada sejumlah hal yang membuat harga hunian terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga sulit disaingi kenaikan penghasilan.
Blog Skorlife akan membahas sederetan penyebab hal ini dengan merangkum berbagai sumber media online seperti Sindonews.com, Okezone.com, Panangianschool.com, dan lainnya.
Badai pasar 'sempurna'
Apakah pergeseran ekonomi kopi global benar-benar memengaruhi harga kopi yang Anda beli di pinggir jalan dan kafe kopi? Jawaban singkatnya: berpotensi.
Pedagang grosir Paul Armstrong yakin para peminum kopi akan segera menghadapi prospek "gila" untuk membayar lebih dari Rp100.000 (£5) di Inggris untuk asupan kafein mereka.
"Sekarang, ini badai yang sempurna."
Armstrong, pengelola Carrara Coffee Roasters yang berpusat di East Midlands, Inggris, mengimpor biji kopi dari Amerika Selatan dan Asia, yang kemudian dipanggang dan dikirim ke kafe-kafe di seluruh Inggris.
Dia mengatakan ke BBC bahwa dirinya baru-baru ini telah menaikkan harga jual produknya.
Ia menambahkan bahwa ketika beberapa kontrak pasokan kopi dengan sejumlah kafe berakhir dalam beberapa bulan mendatang, kafe-kafe yang ia layani harus memutuskan apakah akan lanjut dengan menaikkan harga kepada pelanggan mereka.
Namun, Frith mengatakan beberapa segmen industri akan lebih terekspos daripada yang lain.
"Sebenarnya kopi dalam jumlah komersial yang akan mengalami gangguan paling besar. Kopi instan, kopi supermarket, barang-barang di pom bensin—semuanya naik."
Angka-angka industri memperingatkan bahwa harga pasar kopi yang tinggi belum tentu berdampak pada harga eceran yang lebih tinggi.
Felipe Barretto Croce, CEO FAFCoffees di Brasil, setuju bahwa konsumen "merasakan tekanan" karena harga di konsumen telah naik.
Namun, ia berpendapat bahwa hal itu "sebagian besar disebabkan oleh biaya inflasi secara umum", seperti sewa dan tenaga kerja, bukan biaya biji kopi.
Konsultan Allegra Strategies memperkirakan biji kopi berkontribusi kurang dari 10% dari harga secangkir kopi.
"Kopi masih sangat murah, sebagai barang mewah, jika Anda membuatnya di rumah."
Ia juga mengatakan bahwa biaya biji kopi berkualitas rendah yang meningkat berarti kopi berkualitas tinggi kini dapat dilihat sebagai nilai yang lebih baik.
"Jika Anda pergi ke kedai kopi khusus di London dan memesan kopi, dibandingkan kopi di Costa Coffee, perbedaan [harga] antara secangkir kopi itu dan kopi khusus jauh lebih kecil daripada sebelumnya."
Namun, ada harapan akan adanya penurunan harga di masa mendatang.
Pengembangan Infrastruktur
Apa yang menjadi penyebab kenaikan harga tanah di daerah sekitar? Tentunya tidak terlepas dari pembangunan dan pengembangan infrastruktur.
Konsultan properti Colliers Indonesia pernah menyatakan setelah kehadiran MRT Jakarta, LRT Jakarta, atau ruas jalan tol biasanya langsung menaikkan harga permintaan rumah atau tanah.
Tidak pelak lagi kalau investor juga berperan dalam kenaikan harga rumah. Hal ini terkait dengan investasi properti yang mendatangkan cuan.
Berapa persen kenaikan harga rumah per tahun? Menurut Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) Hari Gania, kenaikan bisa mencapai 5% per tahun.
Nah, itulah sejumlah alasan kenapa harga rumah mahal. Ternyata, ada sederetan faktor yang ikut berpengaruh kepada nilai hunian.
Jika kamu berencana membeli rumah baru atau bekas melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah), jangan lupa mengecek skor kredit pada aplikasi Skorlife.
Jangan lewatkan sejumlah konten menarik lainnya dari blog Skorlife yang dapat menyajikan panduan mengenai pengaturan keuangan, investasi, dan lainnya.
JAKARTA - Mengapa harga tanah di kota lebih mahal? Padahal harga tanah memiliki variasi yang beragam di setiap wilayah.
Hal tersebut memicu munculnya pertanyaan, mengapa harga tanah di kota lebih mahal? Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Senin (29/1/2024), harga tanah di kota lebih mahal karena persediaan lahan yang semakin menipis. Hal tersebut terjadi akibat banyaknya penduduk yang memilih tinggal di kota.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu mahalnya harga tanah di kota.
1. Lokasi yang strategis
Harga tanah bergantung pada lokasi di mana tanah itu berada. Wilayah perkotaan seperti Jakarta adalah pusat pemerintahan dan perekonomian yang menyebabkan berbagai kebutuhan masyarakat ada di sana. Dengan lokasinya yang sangat strategis, wajar jika harga tanah di kota sangat mahal.
2. Tanah dikuasai oleh beberapa pihak
Penyebab lain harga tanah di kota lebih mahal adalah karena banyaknya investor dan pengembang yang menguasai sebagian besar tanah di kota. Para investor pada umumnya akan membeli banyak tanah.
Kemudian, tanah tersebut akan mereka olah dan jual kembali dengan harga yang lebih mahal. Semakin berkembang tanahnya, maka semakin mahal pula harganya.
3. Peningkatan permintaan
Penyebab selanjutnya adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap properti. Saat ini, banyak masyarakat yang berminat untuk memiliki properti seperti mendirikan perumahan atau sebagainya yang mengakibatkan harga tanah melambung.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
4. Terletak di kawasan padat penduduk
Lokasi tanah yang berada di kawasan padat penduduk juga dapat membuat harga tanah semakin melambung. Pasalnya, kawasan padat penduduk lebih banyak melakukan aktivitas pembangunan dan ekonomi yang lebih tinggi. Hal itulah yang membuat harga tanah menjadi lebih mahal.
5. Adanya benda yang ada di atas tanah
Adanya benda-benda di atas tanah seperti bangunan dan lain-lain menjadi faktor kenaikan harga tanah. Tanah yang memiliki bangunan atau tanaman di atasnya akan memiliki harga yang lebih tinggi dibanding tanah kosong.
Demikian informasi mengenai pertanyaan masyarakat, mengapa harga tanah di kota lebih mahal?
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Emas merupakan logam yang terkenal dengan kemewahannya serta harganya yang mahal. Selain mahal, harga emas pun juga terus naik dari tahun ke tahun, sehingga banyak orang yang menjadikan emas sebagai instrumen investasi.
Namun, kenapa harga emas mahal dan terus mengalami kenaikan?
Dikutip dari laman resmi Logam Mulia ANTAM, Selasa (12/9/2023), berikut alasan-alasan di balik harga emas yang mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya tenaga kerja
Menanam kopi yang berkualitas membutuhkan banyak kerja keras. Bahkan yang terjadi di lapangan, penanaman, pemupukan, penyiangan, dan pemanenan biji kopi yang dilakukan secara manual melibatkan cukup banyak tenaga kerja.
Yang lebih rumit lagi, biji kopi umumnya matang pada tingkat yang berbeda sehingga akan memerlukan pemanenan yang cukup selektif. Maka dari itu, cara ini akhirnya menyebabkan peningkatan biaya tenaga kerja bagi pemiilik kebun.
Selain itu, sebagian besar perkebunan kopi terdapat di daerah tropis yang termasuk dalam wilayah berkembang sehingga perekonomiannya kurang stabil, lho. Negara penghasil kopi terbesar di Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia.
Petani kopi maupun koperasi di negara-negara ini acap menanggung sebagian besar biaya kopi, termasuk tenaga kerja. Bahkan faktanya, kebanyakan pemilik kebun hanya menerima sedikit subsidi pemerintah yang menyebabkan biaya bisnis meningkat.
Rantai pasokan kopi juga sangat panjang sebelum menjadi segelas americano atau latte, lho. Rantai ini membentang dari perkebunan kopi di Afrika, Asia, Amerika Tengah maupun Selatan hingga sampai ke toko kelontong atau kedai kopi di sekitar kita.
Setelah dipanen, biji kopi melewati beberapa proses yang tak mudah, termasuk pencucian, pengeringan, pemilihan kualitas, pengemasan, dan pengiriman. Sebagian besar konsumen berada di negara-negara Barat, sehingga biaya logistik bisa sangat tinggi.
Terlebih, biji kopi dikirim melalui beberapa persayatan. Paket yang dikirim harus mematuhi aturan dan tarif yang disesuaikan dengan aturan perdagangan internasional. Pada akhirnya, faktor-faktor inilah yang menaikkan harga rata-rata di kedai kopi.
Baca Juga: 10 Jenis Kopi yang Sering Dijumpai di Coffee Shop Indonesia
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Meski subur di wilayah tropis, tetapi proses pemanenan kopi rentan terhadap perubahan iklim. Bahkan perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, hama serta penyakit dapat memengaruhi kualitas hasil panen.
Tentunya, perubahan iklim tersebut bisa menyebabkan kelangkaan yang akan berdampak pada kenaikan harga rata-rata biji kopi di pasar global, nih. Sebab, pemilik kebun akhirnya akan mengeluarkan lebih banyak biaya bisni.
Peningkatan biaya bisnis ini dilakukan oleh pemilik kebun untuk memastikan hasil panen bagus sehingga menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih baik. Itulah sebabnya, petani secara terpaksa akan menaikkan harga jual karena situasi ini.